Malam
ini begitu dingin. Angin malam membisikan kerinduan ku kepadamu. iya sudah dua tahun tepatnya semenjak perpisahan kita saat itu. Sebenarnya kita tidak benar-benar
memutuskan hubungan. Hanya saja aku dan kamu tidak saling berkomunikasi lagi.
Kamu yang memilih untuk melanjutkan sekolah tentara. Saat itu aku mengerti dan
aku yakin suatu saat kamu akan menjadi orang yang besar. Bukankah itu
cita-citamu dari kecil? aku hanya bisa menunggu. menunggumu pulang seusai kegiatan mu selesai.
Aku
menutup jendela kamarku. Wajahku masih terasa dingin. Aku bergegas untuk
mengambil wudhu. Aku tak pernah melewatkan doa untuk kamu, untuk kita. Hanya
itu yang bisa ku lakukan. Aku kutip namamu dalam doaku. Seseorang dengan
beratus-ratus kilometer jauhnya. Selama dua tahun ini aku menjaga hatiku,
meskipun kita “tidak pernah berkomunikasi” selama ini. Kangen. Batinku
membuncah rindu luar biasa. Merasakan kenangan kenangan itu hadir begitu
membuatku meneteskan airmata. AKU MERINDUKAN KAMU!