Setiap
pertemuan pasti ada perpisahan.
Cepat
atau lambat pepatah ini akan terjadi pada siapapun, termasuk aku.
Iya,
tentu saja ada airmata, tentu saja ada semilir duka.
Tapi
aku percaya semua ini akan terlewati dan kembali baik-baik saja.
Aku
juga manusia biasa, punya rasa rindu yang menggebu.
Aku
rindu menjadi diriku sendiri, aku yang utuh.
Memang
semua tak lagi sama, tapi percayalah, ini yang terbaik.
Jangan
ada benci apalagi caci, kita telah dewasa.
Bukankah
dewasa berarti siap melupakan juga merelakan.
Kita
masih bisa bertemu dalam nyata atau dalam doa.
Kita
masih bisa saling membahagiakan.
Dalam
peluk, dalam tawa, manis.
Ini
bukan kepergian, kita hanya sama-sama ingin meraih tujuan.
Tolong,
tolong jangan anggap ini perpisahan.
Hanya
raga kita yang terpisah, tapi hati ini masih saling bertautan.
Tubuhku
memang tak lagi bersama kalian.
Tapi,
izinkan aku menyelamatkan hati.
Agar
perbedaan ini tak jadi bumeranguntuk saling menyakiti.
Aku
pergi karena aku ingin menjadi yang aku ingini.
bagus :)
BalasHapusdengan menulis kelihatn lebih enak ya n semua bisa reungkap
BalasHapusammmpunnnn bguuuussss...
BalasHapusIzin Share ya.. Salam kenal
BalasHapussip keren banget tuh puisi karya mbak dwitasari
BalasHapussip :)
BalasHapusSedihh
BalasHapushehe :)
Hapusiya :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus:)
BalasHapuskeren!!! mampir juga yah www.Hamzahizers.blogspot.com
BalasHapuskeren!!! mampir juga yah www.Hamzahizers.blogspot.com
BalasHapusBaru baca di 2016 ini, tapi ini sangat luar biasa 👌
BalasHapusIzin share kk
BalasHapusPergi bukan berarti berubah
BalasHapusSemua akan tetap sama, yang berubah adalah diri saya sendiri
Terkadang saya rindu pada diri yang tak ingin pergi namun nyatanya saya harus pergi
#arf