Senin, 10 Desember 2012

SABUN PADAT TRANSPARAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN EKSTRAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia S.)




   A.    LATAR BELAKANG
Sabun merupakan alat pembersih yang telah lama digunakan orang karena dapat menghilangkan kotoran-kotoran seperti debu, bakteri dan sisa metabolisme/keringat sehingga dapat mencegah terjadi infeksi pada kulit. Selain sebagai pembersih, idealnya sabun sekaligus sebagai perawat struktur kulit. Ukuran normal pH kulit dalam keadaan sehat biasanya berkisar 4,5-6,5 maka untuk mempertahankan keadaan normal kulit tersebut sebaiknya menggunakan sabun dengan pH yang tidak jauh dari kondisi kulit. (Haryono, 1988).
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar, bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan atau pakaian. Dewasa ini pemanfaatan sabun sebagai pembersih kulit makin menjadi trend dan beragam. Keragaman sabun yang dijual secara komersial terlihat pada jenis, warna, wangi dan manfaat yang ditawarkan. Berdasarkan jenisnya sabun dibedakan atas dua macam yaitu sabun padat dan sabun cair.
Sabun padat transparan adalah sabun mandi yang berbentuk batangan dengan tampilan transparan, menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakannya lebih berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya. Sabun transparan sering disebut sebagai sabun gliserin, karena pada proses pembuatan sabun transparan ditambahkan sekitar 10-15 % gliserin. Tampilan sabun transparan yang menarik mewah dan berkelas menyebabkan sabun transparan dijual dengan harga yang relatif lebih mahal.
Kulit yang kotor seharian, jika tidak dibersihkan maka bakteri akan mudah menginfeksi. Penambahan bahan berkhasiat pada sabun diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri lebih efektif. Salah satu jenis tanaman yang bersifat sebagai anti bakteri adalah ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia), tanaman ini mengandung linalool yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
   B. TUJUAN
a.Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan sabun transparan yang mempunyai nilai ekonomis.
b.Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menciptakan inovasi sabun transparan dengan penambahan ekstrak bahan alami.
c. Mahasiswa mampu membuat sabun padat transparan aroma terapi anti bakteri dengan ekstrak jeruk nipis.

   C.  MANFAAT
a. Melatih mahasiswa Teknik Kimia menjadi wirausahawan yang terampil untuk kehidupan masyarakat.
b. Melatih mahasiswa Teknik Kimia untuk membuat sabun transparan dengan ekstrak jeruk nipis yang berfungsi sebagai antibakteri dan anti mikroba untuk kulit.
c.   Menambah kualitas sabun dari penambahan zat aditif alami yang tidak memberikan efek samping seperti bahan penggunaan bahan kimia sintesis, serta memberikan warna dan aroma yang khas.

    D.  TINJAUAN PUSTAKA
Jeruk nipis (citrus aurantifolia) merupakan pohon berukuran kecil dan merupakan salah satu jenis citrus(jeruk). Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dapat dijadikan obat tradisional yang berkhasiat mengurangi demam, batuk, infeksi saluran kemih, ketombe,mengurangi jerawat serta sebagai anti-inflamasi dan antimikroba. (Astarini et al, 2010) Buah jeruk nipis memiliki rasa pahit, asam, dan bersifat sedikit dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis di antaranya adalah asam sitrat sebnyak 7-7,6%, damar lemak, mineral, vitamin B1,  sitral limonene, fellandren, lemon kamfer, geranil asetat, cadinen, linalin asetat. Selain itu, jeruknipis juga mengandung vitamin C sebanyak 27mg/100 g jeruk, Ca sebanyak 40mg/100 g jeruk, dan P sebanyak 22 mg. (Hariana, 2006)
            Tanaman genus Citrus merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang merupakan suatu substansi alami yang telah dikesnal memiliki efek sebagai antibakteri. Minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman yang berasal dari genus  Citrus sebagian besar mengandung terpen, siskuiterpen alifatik, turunan hidrokarbon teroksigenasi, dan hidrokarbon aromatik. 
 Komposisi senyawa minyak atsiri dalam jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah limonen (33,33%),  β-pinen (15,85%), sitral (10,54%),  neral  (7,94%),  γ-terpinen  (6,80%), α-farnesen (4,14%), α-bergamoten (3,38%), β-bisabolen
(3,05%), α-terpineol (2,98%), linalol (2,45%),  sabinen (1,81%), β-elemen(1,74%), nerol (1,52%), α-pinen (1,25%), geranil asetat (1,23%), 4-terpineol (1,17%), neril asetat (0,56%) dan trans-β-osimen (0,26%). (Astarini et al, 2010) ).
Dengan  kandungan bahan aktif di dalamnya,  pemanfaatan jeruk nipis dalam formulasi sabun transparan  diperkirakan mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroba, karena sabun transparan adalah salah satu media yang difungsikan sebagai penghantar antibakteri dan anti mikroba pada kulit
 Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. . Secara teknik, sabun adalah hasil reaksi kimia antara fatty acid dan alkali. Fatty acid adalah lemak yang diperoleh dari lemak hewani atau nabati.Ada beberapa jenis minyak yang dipakai dalam pembuatan sabun, antara lain : Minyak zaitun (olive oil), minyak kelapa (coconut oil), minyak sawit (palm oil), minyak kedelai (soy bean oil) dan lain - lain. Masing - masing mempunyai karakter dan fungsi yang berlainan. Secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut :
Fatti Acid ( oils) + Base ( Natrium Hydroxide / Lye) = A Salt (soap)
banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
Penggunaan bahan kimia untuk antibakteri dan mikroba sudah banyak di gunakan di masyarakat dunia namun sekarang masyarakat umum lebih tertarik pada pencegahan atau pengobatan dengan bahan alami,maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas jeruknipis sebagai antibakteri dan mikroba dan setelah jeruknipis ini di aplikasikan sebagai ekstrak dalam sabun transparan dapat di ketahui penerimaa masyarakat/konsumen terhadap sabun transparan yang di hasilkan. Aplikasi ekstrak jeruknipis dalam sabun transparan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dalam pemanfaatan jeruknipis.

   E.  CARA KERJA
E.1. ALAT
    1. Hot plate
2. Gelas arloji
3. Timbangan digital
4. Gelas ukur
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur
7. Ball filler
8. Pengaduk kaca
9. Spatula
10. Magnetik stearel
11. Cetakan sabun

E.2. BAHAN
   1. Asam stearat/Steraic acid                34,34   gram
   2. Minyak sawit                                  100      gram
   3. NaOH 30 %                                    101,5   gram
   4. Gliserin                                            49,5     gram
   5. Etanol                                              75,8     gram
   6. Gula                                                69,7     gram
   7. Dietanolamida (DEA)                     5,1       gram
   8. NaCl                                                1          gram
   9. Air                                                   32,8     gram
   10. Ekstrak jeruk nipis                        5,1       gram

E.3. RESEP
1.  Siapkan bahan baku (Asam stearat, minyak sawit, NaOH, Gliserin, gula, Etanol, Coco-DEA dan air) dan bahan tambahan (NaCl, asam sitrat, ekstrak jeruk nipis) yang diperlukan untuk membuat sabun transparan.
2. Bahan-bahan yang telah disiapkan tersebut kemudian ditimbang sesuai dengan formula yang telah ditentukan.
3. Bahan dipanaskan untuk melelehkan bahan yang berbentuk padat agar dapat dengan mudah dicampur dengan bahan-bahan lainnya yang berbentuk cairan. Bahan-bahan yang perlu dipanaskan adalah asam stearat dan NaOH. Asam stearat dilelehkan pada suhu 700C.
4. Hasil pelelehan tersebut di kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lain yang berbentuk cairan ataupun dengan bahan berbentuk padat lainnya yang tidak perlu dilelehkan terlebih dahulu. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah minyak sawit, gliserin, etanol, coco-DEA, asam sitrat, NaCl,. Pencampuran bahan-bahan dilakukan pada kisaran suhu 700C -  800C, Selama proses pencampuran berlangsung, dilakukan pengadukan secara kontinyu, agar merata dan tidak menggumpal. Lalu tambahkan ekstrak jeruk nipis. Aduk agar merata.
5. Sediaan sabun transparan dituangkan ke dalam cetakan sabun. Setelah dituangkan kedalam cetakan sediaan sabun dibiarkan selama satu hingga dua hari pada suhu ruang / lemari pendingin supaya sabun mengeras sempurna.
6. Sabun dikeluarkan dari cetakan, potong sesuai selera, kemudian dikemas.

    F. DAFTAR PUSTAKA


3 komentar:

  1. utk. memberikan kesan pd aroma jeruk nipis bagaimana meningkatkan wangi nya, apakah ektraksi nya ditingkatkan,,, agar terkesan lebih kuat dibenak kon sumen pd subyeknya.
    trmks.

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum, mau bertanya kalau buat ekstrak jeruk nipis nya seperti apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam , ijin menjawab , untuk membuat ekstrak jeruk nipis nya hanya diperlukan kulit jeruk nipis nya saja, laludi potong kecil setelahnya di blender jangan terlalu lembut ,, lalu dipanaskann, ambil air nya saja
      terimakasih

      Hapus