A.
LATAR
BELAKANG
Sabun
merupakan alat pembersih yang telah lama digunakan orang karena dapat
menghilangkan kotoran-kotoran seperti debu, bakteri dan sisa
metabolisme/keringat sehingga dapat mencegah terjadi infeksi pada kulit. Selain
sebagai pembersih, idealnya sabun sekaligus sebagai perawat struktur kulit.
Ukuran normal pH kulit dalam keadaan sehat biasanya berkisar 4,5-6,5 maka untuk
mempertahankan keadaan normal kulit tersebut sebaiknya menggunakan sabun dengan
pH yang tidak jauh dari kondisi kulit. (Haryono, 1988).
Sabun
termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami.
Surfaktan mempunyai struktur bipolar, bagian kepala bersifat hidrofilik dan
bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat
kotoran (biasanya lemak) dari badan atau pakaian. Dewasa ini pemanfaatan sabun
sebagai pembersih kulit makin menjadi trend dan beragam. Keragaman sabun yang
dijual secara komersial terlihat pada jenis, warna, wangi dan manfaat yang
ditawarkan. Berdasarkan jenisnya sabun dibedakan atas dua macam yaitu sabun
padat dan sabun cair.
Sabun
padat transparan adalah sabun mandi yang berbentuk batangan dengan tampilan
transparan, menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakannya lebih
berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya. Sabun transparan sering disebut
sebagai sabun gliserin, karena pada proses pembuatan sabun transparan
ditambahkan sekitar 10-15 % gliserin. Tampilan sabun transparan yang menarik
mewah dan berkelas menyebabkan sabun transparan dijual dengan harga yang
relatif lebih mahal.
Kulit
yang kotor seharian, jika tidak dibersihkan maka bakteri akan mudah
menginfeksi. Penambahan bahan berkhasiat pada sabun diharapkan dapat menghambat
pertumbuhan bakteri lebih efektif. Salah satu jenis tanaman yang bersifat
sebagai anti bakteri adalah ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia), tanaman ini mengandung linalool yang memiliki
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
B.
TUJUAN
a.Mahasiswa
dapat mengetahui cara pembuatan sabun transparan yang mempunyai nilai ekonomis.
b.Meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menciptakan inovasi sabun transparan dengan
penambahan ekstrak bahan alami.
c. Mahasiswa
mampu membuat sabun padat transparan aroma terapi anti bakteri dengan ekstrak
jeruk nipis.
C.
MANFAAT
a. Melatih
mahasiswa Teknik Kimia menjadi wirausahawan yang terampil untuk kehidupan
masyarakat.
b. Melatih
mahasiswa Teknik Kimia untuk membuat sabun transparan dengan ekstrak jeruk
nipis yang berfungsi sebagai antibakteri dan anti mikroba untuk kulit.
c. Menambah
kualitas sabun dari penambahan zat aditif alami yang tidak memberikan efek
samping seperti bahan penggunaan bahan kimia sintesis, serta memberikan warna
dan aroma yang khas.
D.
TINJAUAN
PUSTAKA
Jeruk nipis
(citrus aurantifolia) merupakan pohon berukuran kecil dan merupakan salah satu
jenis citrus(jeruk). Jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) dapat dijadikan obat tradisional yang berkhasiat mengurangi demam, batuk,
infeksi saluran kemih, ketombe,mengurangi jerawat serta sebagai anti-inflamasi
dan antimikroba. (Astarini
et al, 2010) Buah jeruk nipis memiliki rasa pahit, asam, dan
bersifat sedikit dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung
dalam jeruk nipis di antaranya adalah asam sitrat sebnyak 7-7,6%, damar lemak,
mineral, vitamin B1, sitral limonene,
fellandren, lemon kamfer, geranil asetat, cadinen, linalin asetat. Selain itu,
jeruknipis juga mengandung vitamin C sebanyak 27mg/100 g jeruk, Ca sebanyak
40mg/100 g jeruk, dan P sebanyak 22 mg. (Hariana, 2006)
Tanaman genus Citrus merupakan salah satu tanaman
penghasil minyak atsiri yang merupakan suatu substansi alami yang telah
dikesnal memiliki efek sebagai antibakteri. Minyak atsiri yang dihasilkan oleh
tanaman yang berasal dari genus Citrus
sebagian besar mengandung terpen, siskuiterpen alifatik, turunan hidrokarbon teroksigenasi, dan
hidrokarbon aromatik.
Komposisi
senyawa minyak atsiri dalam jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah limonen
(33,33%), β-pinen (15,85%), sitral
(10,54%), neral (7,94%),
γ-terpinen (6,80%), α-farnesen
(4,14%), α-bergamoten (3,38%), β-bisabolen
(3,05%),
α-terpineol (2,98%), linalol (2,45%),
sabinen (1,81%), β-elemen(1,74%), nerol
(1,52%), α-pinen (1,25%), geranil asetat (1,23%), 4-terpineol (1,17%),
neril asetat (0,56%) dan trans-β-osimen (0,26%). (Astarini et al, 2010) ).
Dengan kandungan bahan aktif
di dalamnya, pemanfaatan jeruk nipis
dalam formulasi sabun transparan
diperkirakan mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroba, karena
sabun transparan adalah salah satu media yang difungsikan sebagai penghantar
antibakteri dan anti mikroba pada kulit
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
membersihkan. . Secara teknik, sabun adalah hasil reaksi kimia antara fatty
acid dan alkali. Fatty acid adalah lemak yang diperoleh dari lemak hewani atau
nabati.Ada beberapa jenis minyak yang dipakai dalam pembuatan sabun, antara
lain : Minyak zaitun (olive oil), minyak kelapa (coconut oil), minyak sawit
(palm oil), minyak kedelai (soy bean oil) dan lain - lain. Masing - masing
mempunyai karakter dan fungsi yang berlainan. Secara sederhana dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Fatti Acid ( oils) + Base ( Natrium Hydroxide / Lye) = A Salt (soap) banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
Fatti Acid ( oils) + Base ( Natrium Hydroxide / Lye) = A Salt (soap) banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
Penggunaan bahan kimia untuk antibakteri dan mikroba sudah banyak di
gunakan di masyarakat dunia namun sekarang masyarakat umum lebih tertarik pada
pencegahan atau pengobatan dengan bahan alami,maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektifitas jeruknipis sebagai antibakteri dan mikroba dan
setelah jeruknipis ini di aplikasikan sebagai ekstrak dalam sabun transparan
dapat di ketahui penerimaa masyarakat/konsumen terhadap sabun transparan yang
di hasilkan. Aplikasi ekstrak jeruknipis dalam sabun transparan diharapkan
dapat meningkatkan nilai tambah dalam pemanfaatan jeruknipis.
E. CARA KERJA
E.1. ALAT
1. Hot plate
2. Gelas arloji
3. Timbangan digital
4. Gelas ukur
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur
7. Ball filler
8. Pengaduk
kaca
9. Spatula
10. Magnetik stearel
11. Cetakan sabun
E.2.
BAHAN
1. Asam stearat/Steraic acid 34,34
gram
2. Minyak sawit 100 gram
3. NaOH 30 % 101,5
gram
4. Gliserin 49,5
gram
5. Etanol 75,8 gram
6. Gula 69,7
gram
7. Dietanolamida (DEA) 5,1
gram
8. NaCl 1
gram
9. Air 32,8 gram
10. Ekstrak jeruk nipis 5,1
gram
E.3. RESEP
1. Siapkan bahan baku (Asam stearat, minyak
sawit, NaOH, Gliserin, gula, Etanol, Coco-DEA dan air) dan bahan tambahan (NaCl,
asam sitrat, ekstrak jeruk nipis) yang diperlukan untuk membuat sabun
transparan.
2. Bahan-bahan
yang telah disiapkan tersebut kemudian ditimbang sesuai dengan formula yang
telah ditentukan.
3. Bahan
dipanaskan untuk melelehkan bahan yang berbentuk padat agar dapat dengan mudah
dicampur dengan bahan-bahan lainnya yang berbentuk cairan. Bahan-bahan yang
perlu dipanaskan adalah asam stearat dan NaOH. Asam stearat dilelehkan pada
suhu 700C.
4. Hasil
pelelehan tersebut di kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lain yang
berbentuk cairan ataupun dengan bahan berbentuk padat lainnya yang tidak perlu
dilelehkan terlebih dahulu. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah minyak
sawit, gliserin, etanol, coco-DEA, asam sitrat, NaCl,. Pencampuran bahan-bahan
dilakukan pada kisaran suhu 700C -
800C, Selama proses pencampuran berlangsung, dilakukan
pengadukan secara kontinyu, agar merata dan tidak menggumpal. Lalu tambahkan
ekstrak jeruk nipis. Aduk agar merata.
5. Sediaan
sabun transparan dituangkan ke dalam cetakan sabun. Setelah dituangkan kedalam
cetakan sediaan sabun dibiarkan selama satu hingga dua hari pada suhu ruang /
lemari pendingin supaya sabun mengeras sempurna.
6. Sabun
dikeluarkan dari cetakan, potong sesuai selera, kemudian dikemas.
F.
DAFTAR
PUSTAKA
utk. memberikan kesan pd aroma jeruk nipis bagaimana meningkatkan wangi nya, apakah ektraksi nya ditingkatkan,,, agar terkesan lebih kuat dibenak kon sumen pd subyeknya.
BalasHapustrmks.
assalamu'alaikum, mau bertanya kalau buat ekstrak jeruk nipis nya seperti apa?
BalasHapuswaalaikumussalam , ijin menjawab , untuk membuat ekstrak jeruk nipis nya hanya diperlukan kulit jeruk nipis nya saja, laludi potong kecil setelahnya di blender jangan terlalu lembut ,, lalu dipanaskann, ambil air nya saja
Hapusterimakasih