Buat pembaca yang masih bingung tentang Teknik Kimia n Kimia Murni atau yang biasa di sebut KIMIA MIPA, tulisan ini bukan sebagai pembanding atau apapun, tapi biar pembaca bisa dapet info tentang perbedaan antara dua jurusan ini, karena sebagian masyarakat masih bingung n menganggap kalau teknik kimia itu sama kayak kimia Mipa padahal jauh berbeda... dan apalagi buat pembaca yang mau masuk perguruan tinggi, semoga tulisan ini bisa ngasih gambaran ,biar kalo masuk gak kaget n ngerasa salah jalur, terutama yang teknik kimia, banyak anak teknik kimia yang bingung n ngerasa salah jurusan pada semester2 awal karena apa yang mereka pikirkan sebelum masuk ternyata jauh berbeda dengan apa yang mereka jalani,, so jangan sampai itu terjadi..OKE....
Mari kita bandingkan kedua jurusan ini dari dua sisi,
yaitu ilmu yang dipelajari dan pekerjaan setelah lulus kuliah.
APA YANG DIPELAJARI?
Mari kita mulai dulu dengan definisi ilmu kimia dan
teknik kimia.
Ilmu kimia (chemistry) adalah ilmu yang
menyelidiki sifat dan struktur zat, serta
interaksi antara materi-materi penyusun zat.
menyelidiki sifat dan struktur zat, serta
interaksi antara materi-materi penyusun zat.
Teknik kimia (chemical engineering) adalah
ilmu yang mempelajari rekayasa untuk
menghasilkan sesuatu (produk) yang bisa
digunakan untuk keperluan manusia,
berlandaskan pengetahuan ilmu kimia.
ilmu yang mempelajari rekayasa untuk
menghasilkan sesuatu (produk) yang bisa
digunakan untuk keperluan manusia,
berlandaskan pengetahuan ilmu kimia.
Dari definisi ini, ada tiga poin yang akan kita lihat.
”Poin 1:
Sifat: Eksplorasi vs. Aplikasi”
Salah satu kegiatan dalam ilmu kimia adalah mencari
zat atau reaksi baru. Sementara itu, teknik kimia tidak berupaya mengembangkan
zat,
struktur, atau reaksi baru, tetapi ia mengaplikasikan
dan mengembangkan yang sudah ada.
Perlu dicatat, walaupun teknik kimia tidak mencari
sesuatu yang baru dari sisi kimia, namun ia mencari sesuatu yang baru dari
sisi teknik produksi.
”Poin 2:
Orientasi: Ilmu Pengetahuan vs. Industri”
Misalkan ada sebuah reaksi yang ditemukan sebagai
berikut.
A + B –> C + D
Hasil reaksi terbentuk dengan perbandingan C sebanyak
70% dan D 30%. Dari hasil reaksi ini, produk yang berguna adalah D.
Terhadap reaksi ini, bidang ilmu kimia dan teknik
kimia akan bersikap berbeda.
Ilmuwan kimia akan berupaya merekayasa reaksi A + B
tersebut agar menghasilkan D dengan persentase yang lebih besar lagi. Upaya
tersebut dilakukan dengan berusaha mengetahui lebih detail tentang apa yang
mempengaruhi reaksi A + B, sampai ke tingkat molekular bahkan sampai ke tingkat
atom.
Orang teknik kimia akan mencari cara untuk
mengoptimalkan proses reaksi tersebut agar dihasilkan produk D yang ekonomis,
yaitu yang biaya produksinya paling murah. Mereka akan mempelajari proses mana
yang harus dipilih; alat untuk mengatur suhu dan tekanan reaksi; alat untuk
mempersiapkan bahan bakunya; alat untuk memurnikan produk; dan lain-lain.
”Poin 3:
Target Skala: Kecil vs. Raksasa”
Ilmu kimia mempelajari reaksi dengan melakukannya pada
skala kecil di lingkungan laboratorium, misalnya dalam hitungan gram saja.
Sementara teknik kimia mempelajari reaksi untuk dilakukan pada skala besar,
misalnya dalam hitungan ton. Ini karena hasil penelitian teknik kimia akan
diterapkan pada bidang industri.
PEKERJAAN SETELAH LULUS
Salah satu yang membuat kita bimbang waktu memilih
jurusan adalah tentang pekerjaan setelah kita lulus kuliah nanti. Apa ada
lowongan pekerjaan untuk lulusan ilmu kimia? Bidangnya seperti apa? Kalau untuk
teknik kimia?
Lulusan ilmu kimia bisa bekerja misalnya di
laboratorium, di bidang pendidikan sebagai guru atau dosen, atau di bagian
Kendali Mutu (Quality Control) di pabrik.
Lulusan teknik kimia biasa bekerja di pabrik yang
memproduksi barang-barang melalui proses kimia, misalnya di pabrik semen,
pupuk, kilang minyak, dan sebagainya.
Tetapi, apakah lulusan ilmu kimia tidak bisa bekerja
di bidang "milik" orang teknik kimia, dan sebaliknya?
Tidak ada masalah. Kedua ilmu ini punya pijakan yang
sama yaitu kimia. Lulusan ilmu kimia bisa saja bekerja di Bagian Produksi, dan
lulusan teknik kimia bisa saja bekerja di laboratorium.
Hanya saja, setelah bekerja mereka perlu belajar lebih
keras dibanding kalau mereka memilih jalur pekerjaan yang "normal".
Namun kalau mau belajar, ini bukan hal yang mustahil.
Timbul pertanyaan, kalau kita mengambil pekerjaan yang
"tidak sesuai" dengan kuliah kita, bukankah ilmu kita sia-sia?
Tidak juga. Toh waktu berkuliah kita akan belajar
bagaimana memecahkan masalah secara sistematis, bagaimana berpikir dengan
logis, bagaimana menghadapi bermacam-macam orang, dan bagaimana berdiplomasi.
Ini semuanya adalah ilmu yang sangat penting dalam pekerjaan dan berlaku secara
universal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar