Sabtu, 04 Agustus 2012

untuk KAMU, yang ku sebut DIA ( part IV)

baca cerita sebelumnya disini ;) 
“aku hanya melihat  dari segala hal yang ia tunjukkan padaku, tanpa pernah tau apa yang sebenarnya tersimpan di hatinya”
Ini bukan hujan. Bukan hujan yang terbiasa jatuh dengan lembut. bukan hujan yang ku kenal indah karena nya. Bukan hujan yang memaksaku untuk mengingat keindahannya.
Dusta.
Ingkar.
Tanpa isyarat.
Tanpa pengungkapan.
Tanpa pamit.
Tanpa ucapan selamat tinggal.
Tanpa maaf.
Luka.
Menyakitkan.
Begitulah yang aku tau tentangnya. Hingga aku sadar aku terlalu jauh mengikuti permainannya. Hingga aku sadar aku telah kalah di akhir permainannya. Hingga aku sadar dirinya selalu ada di hatiku. Hingga aku sadar aku terlalu mampu menerima kelebihan dan kekurangannya. Bodoh. Terlalu menyakitkan. Mengapa aku jadikan dia sebagai peran pertama dan utama di duniaku? Mengapa bisa aku tertarik kedalam jeratannya yang abstrak. Mengapa kau terbangkan aku sampai diatas awan? Hingga pada akhirnya kau kembalikan aku dengan perasaan yang penuh luka yang kau gurat secara sengaja. Mengapa? Aku memang tak habis pikir, ternyata manusia memiliki topengnya masing-masing. Sepertimu yang terlalu cepat berganti-ganti peran sesukamu. Dan aku yang belum cukup cerdas untuk mengerti wajah dan kenampakanmu yang asli.
Apa dengan cara ini kamu merasa bahagia?
Apa dengan cara ini kamu sudah terbiasa melakukannya untuk yang lain?
Inikah caramu menyakiti seseorang yang tak pantas kau lukai?
Siapa aku dimatamu ?
Dadaku sesak ketika semua berlalu begitu cepat.
Katakan padaku, yang kamu lakukan ini hanya sebuah april mop.
Katakan padaku, kamu bukan sejenis makhluk pemberi harapan palsu yang lempar batu sembunyi tangan.
Katakan padaku, kamu cinta aku.
Katakan.katakan.katakan...
Bisu.
Tak adil.
Air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar