Untuk seseorang yang tak tau arah,
dimana akan menetapkan pilihan dihatinya
Aku mulai menikmati waktu
Dalam tarian awan hitam
Kala ragu menyelimuti perasaan
Melupakan sejenak harapan
Kata-kata cinta tak lagi menggema
Kaku kembalilah rasa itu ku temui
akan dirinya yang setengah penuh
ketakutan akan ringkasan gelisah
yang tercipta dari ruang hampa
disudut ketidakpastian ini
aku masih bertahan dengan keyakinan
cintaku tak akan pernah
berkurang sedikitpun
kini yang harus ku pertanyakan
layakkah aku atas cintamu ?
Akankah aku sanggup ?
Aku tak tau kemana harus melangkah
Diantara keraguan dan kebimbangan
Yang slalu datang mengiringi
Dikala hati sudah tak berbentuk
Masih adakah cinta untukku?
Masih adakah rasa yang tercipta untukku?
Akankah aku sanggup merelakannya pergi?
Melihatnya berlalu begitu saja?
Akankah aku sanggup melupakannya?
Kekecewaanlah yang akan menyambut
Hingga gelap yang tersisa
Akan jiwa yang rapuh karena cinta
Aku takut kebahagiaan itu akan sirna
Aku takut jika harus meneteskan airmata
Aku takut rasa itu kian menyiksaku
Mulai perlahan hingga sampai pada saatnya
Aku benar-benar terpuruk
Perih ! Pedih ! Sakit ! kehilangan !
Perasaan itu benar-benar aku benci
Hingga aku harus mengalaminya lagi
Karena kesalahan yang sama
dari seseorang yang meragu,
hanya guratan-guratan kata yang bisa ia uraikan
untuk bisa kamu mengerti arti di dalamnya
bersambung ke untuk KAMU yang ku sebut DIA (part IV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar