Rabu, 08 Mei 2013

makalah espresso



BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Kopi adalah minuman yang diseduh dengan rasa, gelap sedikit asam dipersiapkan dari biji panggang dari tanaman kopi, bahasa sehari-harinya disebut biji kopi. Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempat peringkat keempat terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi. Kopi dapat memiliki efek merangsang pada manusia karena kadar kafein nya.
Ada dua jenis spesies tanaman kopi, yaitu :
1.    Kopi arabika
merupakan kopi tradisional, dan dianggap lebih baik karena rasanya yang enak.
2.    Kopi robusta 
Merupakan jenis kopi yang memiliki kafein yang lebih tinggi dapat dikembangkan dalam lingkungan di mana Arabika tidak akan tumbuh, dan membuatnya menjadi pengganti Arabika yang murah. Robusta biasanya tidak dinikmati sendiri, dikarenakan rasanya yang pahit dan asam. . Robusta kualitas tinggi biasanya digunakan dalam beberapa campuran espresso.

Kopi dapat dinikmati dalam bentuk dingin dengan es atau lebih populer panas yang dikonsumsi setelah makan atau saat makan atau diminum dengan campuran lain. Kopi diseduh dengan cara yang bervariasi ada yang dengan menggunakan mencampur beberapa bahan tambahan ke dalam larutan kopi, ada pula yang menggunakan teknologi pengolah kopi untuk menghasilkan hasil larutan kopi yang pekat. Salah satu contoh pengolahan kopi yaitu kopi espresso. Kopi ini merupakan kopi yang dikonsentrasikan (sangat pekat) yang dibuat dengan menyemburkan air yang sangat panas, tapi tidak mendidih, ke kopi di bawah tekanan tinggi.

1.2    Tujuan

1.      Menggambarkan tentang kopi espresso, kandungan espresso dan sejarah kopi espresso
2.      Memberikan gambaran tentang cara pembuatan kopi espresso
3.      Menggambarkan tentang jenis-jenis minuman kopi berbahan dasar espresso

1.3  Ruang Lingkup Teori


Berisi tentang definisi kopi espresso secara umum, kandungan espresso, sejarah espresso dan cara pembuatan kopi espresso serta jenis-jenis minuman kopi yang berbahan dasar espresso.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1    Definisi kopi espresso

                   Kopi Espresso merupakan kopi yang sangat pekat yang dibuat dengan cara menyemprotkan air yang sangat panas dengan tekanan tinggi ke dalam kopi. Espresso asli biasanya diminum tanpa campuran pemanis ataupun susu, dan disajikan dalam gelas kecil yang disebut dengan shot. Kadar kafein dalam espresso cukup tinggi. Kopi Espresso disajikan dalam jumlah yang sedikit, 1 sampai 2 oz. Semprotan dari kopi press berasal dari 6,5 sampai 7,5 gram (sekitar 1 sendok makan) kopi bubuk halus. Espresso berasal dari Bahasa Italia yang berarti express atau "cepat" karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan. Secara teknis, espresso diperoleh ketika 45 ml air disemburkan melewati 7 hingga 9 gr kopi bubuk pada temperatur 90°C dengan tekanan 9 atmosfer.
                   Yang membuat espresso berbeda dengan kopi biasa yaitu espresso memiliki  konsistensi yang lebih tebal, lebih kuat, dan lebih gelap dibandingkan dengan kopi biasa. Meskipun demikian kopi biasa memiliki konsentrasi yang lebih tinggi kafein.  Perbedaan terbesar antara keduanya adalah bahwa espresso digunakan dalam sejumlah minuman kopi khusus. Espresso juga kimia yang kompleks dan agak mudah menguap, dengan banyak komponen kimia dari oksidasi cepat merendahkan atau kehilangan suhu. Hanya dengan melihat itu, karakteristik yang paling membedakan adalah "crema". Crema adalah busa coklat kemerahan yang mengapung di permukaan dan terdiri dari minyak nabati, protein dan gula. Crema memiliki unsur-unsur dari kedua emulsi dan busa koloid. Espresso juga kimia yang kompleks dan agak mudah menguap, dengan banyak komponen kimia dari oksidasi cepat merendahkan atau kehilangan suhu. Hanya dengan melihat itu, karakteristik yang paling membedakan adalah "crema". Crema adalah busa coklat kemerahan yang mengapung di permukaan dan terdiri dari minyak nabati, protein dan gula. Crema memiliki unsur-unsur dari kedua emulsi dan busa koloid. Karena proses pembuatan bir tekanan tinggi, espresso cenderung menjadi "ditembak" sangat sangat terkonsentrasi kopi. Meskipun ada variasi yang signifikan dapat, pada basis per-volume, espresso mengandung sekitar tiga kali kandungan kafein kopi diseduh biasa. Dalam kebanyakan kasus, 1 shot espresso akan memiliki sekitar setengah kafein kopi besar standar. Untuk alasan ini, telah menjadi bahan dasar untuk minuman lainnya, seperti latte, cappuccino, macchiato dan mocha.

2.2 kandungan espresso

                   Di dalam espresso terdapat lebih dari enam ratus komponen zat kimia termasuk diantaranya gula, kafein, protein, emulsi dari minyak kopi, koloid, dan partikel kopi dalam suspensi dengan gelembung gas kecil. Pada setiap espresso terdapat suatu komponen yang disebut crema yang merupakan busa keemasan yang terdiri dari minyak, protein, gula yang mengambang di permukaan.

2.3    Sejarah espresso

Kata Espresso pertama kali dipergunakan pada tahun 1880, kala itu mesin Espresso belum di temukan. Espresso berarti penyajian kopi berdasarkan order, dengan kondisi bahwa kopi masih segar dalam bentuk biji yang sudah dipanggang maksimal 2 minggu sebelum pemakaian dan di giling sebelum dibrewing (dimasak) untuk kemudian disajikan, proses yang harus dilakukan untuk menjaga cita rasa kopi sesungguhnya. Namun sayangnya proses seperti itu memakan waktu yang lumayan lama, sehingga seringkali pelanggan merasa kesal jika harus menunggu lama untuk mendapatkan secangkir kopi. Hal tersebut membuat para penemu berusaha memecahkan permasalahan dengan menciptakan mesin pembuat kopi, dan pada tahun 1896, ditemukanlah mesin pembuat kopi dengan metode Uap dan diklaim mampu menghasilkan 3000 cangkir kopi dalam waktu satu jam. Namun sayangnya penemuan tersebut mengecewakan karena cita rasa kopi yang dihasilkan jauh lebih buruk daripada memasak kopi dengan cara lama yaitu di seduh dengan air panas. Pada tahun 1901, seorang penemu dari Italia Luigi Bezzera menciptakan sebuah mesin Espresso metode Uap yang praktis dan mampu menjaga suhu 90-96°C sebagai syarat temperatur yang tepat untuk mendapatkan citarasa kopi yang sempurna. Mesin tersebut memiliki bagian yang bernama PortaFilter dengan kegunaan sebagai filter kopi giling yang ditancapkan pada bagian yang bernama Head. Sedangkan proses pemasakannya sendiri terjadi di sebuah tempat yang bernama Grouphead dengan tekanan uap air yang mencapai temperatur 90-96°C. Penemuan mesin Espresso ini mendorong revolusi besar besaran pada industri kopi, dan kemudian diciptakan mesin Grinder (giling) yang praktis dan menjadi syarat untuk mempersingkat produksi bagi industri penyajian kopi. Teknologi semakin berkembang sehingga tidah hanya temperatur pemasakan saja yang di stabilkan namun juga daya tekan Uap perlu juga distabilkan pada titik 8-9 Bar (120 – 135 PSI) sehingga bubuk kopi yang dipergunakan jauh lebih sedikit daripada metode lama, namun tetap menghasilkan cita rasa kopi yang sempurna dan menghasilkan lapisan lembut diatasnya yang disebut Crema. Creama terjadi berkat proses brewing kopi dengan temperatur dan tekanan yang tepat, berfungsi mengikat atau menghalangi aroma kopi agar tidak menghambur keluar dari cangkir.

2.4    Cara pembuatan espresso

a.       Bahan :
1.    Biji kopi segar
2.    Air mineral
b.      Alat :
1. Coffee grinder
2. Portafilter
3. Manual atau semi-automatic coffee machine
4. Coffee mug
c.       Cara membuat :
1. Pilih jenis biji kopi yang kamu suka, baik itu house blend atau single origin (Toraja, Aceh Gayo, Wamena, etc). Untuk membuat espresso gunakan biji kopi segar, bukan dalam bentuk bubuk, supaya rasa seduhan kopinya maksimal. Ada cara yang bisa dipakai untuk mengetahui biji kopi segar atau tidak. lihat roasted date-nya (semakin baru semakin segar, dan paling bagus adalah biji kopi yang berumur 7-10 hari setelah tanggal roasting).
2. Usahakan cari biji kopi yang berkualitas. Rasa kopi yang kita buat akan jauh lebih enak jika kita tahu biji kopi itu di-roasting untuk metode seduh yang seperti apa. Kalau biji kopi diseduh dengan metode yang pas, maka rasa yang keluar juga akan lebih enak.
3. Siapkan air mineral yang akan digunakan. Jika ingin hasilnya betul-betul maksimal, gunakan filter air agar mendapatkan air dengan kandungan mineral yang pas.
4. Tentukan kehalusan bubuk kopi sebelum menggiling biji kopi yang akan diseduh ke coffee grinder. Untuk espresso, giling biji kopi dengan kehalusan yang mirip gula bubuk yang sangat halus.
5. Masukkan biji kopi ke coffee grinder dan giling sesuai dengan takaran dan kehalusan yang udah  ditentukan sebelumnya.  Jumlah yang digunakan untuk segelas espresso berkisar antara 7-12 gr.
6. Siapkan portafilter. Ingat, portafilter harus dalam keadaan hangat dan bersih sebelum digunakan.
7. Taruh biji kopi yang sudah digiling ke portafilter.
8. Lakukan tamping (meratakan kopi di portafilter). Ini untuk memastikan permukaan bubuk kopi padat dan rata.
9. Bilas grouphead (bagian yang mengeluarkan cairan espresso) sebelum proses penyeduhan atau ekstraksi kopi dilakukan.
10. Pastikan suhu air sudah sesuai dengan keinginan. Suhu air yang digunakan untuk espresso umumnya berkisar 90-96 C. Air yang digunakan untuk segelas espresso berkisar antara 25-35 gr.
11. Pastikan coffee mug sudah dipanaskan terlebih dahulu, lalu lakukan ekstraksi selama dan sebanyak yang kamu, nggak harus selalu 20-30 detik untuk 30 ml espresso. Kalau waktu ekstraksi terlalu cepat (<20 detik) maka rasa yang muncul biasanya asam nggak enak. Jika ini terjadi, cobalah untuk menghaluskan bubuk kopi. jika ekstraksi lebih dari 30 detik, bisanya rasa yang muncul adalah rasa pahit. Karena itu, coba tingkat kehalusan bubuk kopi dibuat lebih kasar. Yang terpenting adalah rasa yang keluar sesuai dengan selera kamu. Jadi, tingkat kehalusan bubuk kopi, waktu penyeduhan, dan volume yang digunakan semuanya sebenarnya tergantung dari selera masing-masing.
12. Espresso yang keluar hasilnya terdiri dari crema di lapisan atasnya dan kopi cair di bagian bawahnya.

2.5                Minuman berbahan dasar espresso

Ada beberapa macam minuman berbahan dasar espresso, dengan campuran-campuran yang lain nya :
1.      Caffe Latte
Café latte adalah campuran antara espresso dan susu cair dengan perbandingan 1:2. Jadi 1/3 bagiannya adalah kopi, sedangkan 2/3 bagiannya adalah susu cair.
2.      Caffe mocha
Moka adalah salah satu varietas kopi tertua di dunia dan merupakan salah satu jenis kopi pertama yang dipasarkan dan dinikmati oleh orang Eropa. Sebagian orang menyebut moka sebagai kopi coklat atau kopi dan coklat. Cokelat yang dicampur dalam minuman ini juga dapat bervariasi. Beberapa moka menggunakan coklat sirup sementara yang lain menggunakan coklat bubuk. Cokelat yang digunakan pun dapat berupa cokelat putih atau cokelat yang hitam. Kadang-kadang minuman moka atasnya disemprot dengan whipped cream.
3.      Cappuccino
Cappuccino adalah sajian kopi khas Italia yang biasanya diminum pagi hari. Cappuccino terdiri dari espresso, susu cair dan busa susu di atasnya. Busa susu ini bentuknya menyerupai cap/topi sehingga disebut Cappuccino. cappucino yang tepat adalah sepertiga espresso, sepertiga susu yang dikukus, dan sepertiga busa susu.
4.      Espresso Con Panna
Espresso Con Panna adalah espresso dengan whipped cream diatasnya.
5.      Caffe Macchiato
Caffe Macchiato adalah kopi espresso yang ditambahkan dengan sedikit (1 tea spoon) foam dan disajikan dengan demitasse cup yaitu hangat dan dingin.
6.      Caffe Americano atau Americano
Caffe Americano atau Americano adalah sajian kopi yang dibuat dengan cara menambahkan air panas pada espresso, sehingga kekuatannya mirip tapi rasanya agak beda. Kekuatan Americano bervariasi, bergantung pada jumlah porsi espresso dan air yang ditambahkan.
7.      Flat white 
Flat white adalah kopi espresso yang di campur dengan susu panas biasa tanpa busa.
8.      Caffe breve
Caffe breve adalah minuman espresso berbasis susu menggunakan dikukus setengah-setengah (campuran 50:50 susu dan krim), bukan susu.

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

              Kopi Espresso merupakan kopi yang sangat pekat yang dibuat dengan cara menyemprotkan air yang sangat panas dengan tekanan tinggi ke dalam kopi. Espresso adalah kopi yang menjadi bahan utama beberapa kopi lainnya. Kopi espresso dibuat dengan cara menekan air panas ke bubuk kopi yang di letakkan di atas saringan halus. Air kopi yang mengalir dari saringan inilah yang biasanya di sebut sebagai kopi espresso. Espresso berasal dari Bahasa Italia yang berarti express atau "cepat" karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan. Kopi espresso di tandai dengan adanya lapisan krim tipis berwarna kuning kecoklatan di permukaan kopi. Di dalam espresso terdapat lebih dari enam ratus komponen zat kimia termasuk diantaranya gula, kafein, protein, emulsi dari minyak kopi, koloid, dan partikel kopi dalam suspensi dengan gelembung gas kecil. Secara teknis, espresso diperoleh ketika 45 ml air disemburkan melewati 7 hingga 9 gr kopi bubuk pada temperatur 90°C dengan tekanan 9 atmosfer. Aroma kopi pada secangkir espresso sangat kuat dan harum. Karena pekat, espresso cenderung lebih kental dan lembut. Rasa dari espresso yaitu pahit namun akan meninggalkan kesan manis di mulut. Espresso telah menjadi bahan dasar untuk minuman kopi lainnya, seperti latte, cappuccino, macchiato,mocha, espresso con panna, americano, flat white, dan caffe breve.

1 komentar:

  1. Gan, sumber tulisan tentang sejarah espresso darimana ya? ane mau copas nih. Plis email ke pranahadisurya@gmail.com Tengkyu Gan

    BalasHapus