BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kopi
adalah minuman yang diseduh dengan rasa, gelap sedikit asam dipersiapkan dari
biji panggang dari tanaman kopi, bahasa sehari-harinya disebut biji kopi. Saat ini kopi merupakan komoditas
nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Kopi Indonesia saat ini ditilik dari
hasilnya, menempat peringkat keempat terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan
memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang
sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim
mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi. Kopi dapat memiliki efek merangsang
pada manusia karena kadar kafein nya.
Ada dua
jenis spesies tanaman kopi, yaitu :
1. Kopi arabika
merupakan kopi tradisional, dan
dianggap lebih baik
karena rasanya yang enak.
2. Kopi robusta
Merupakan jenis kopi yang memiliki kafein yang lebih tinggi dapat
dikembangkan dalam lingkungan di mana Arabika tidak akan tumbuh, dan membuatnya
menjadi pengganti Arabika yang murah. Robusta biasanya tidak dinikmati sendiri,
dikarenakan rasanya yang pahit dan asam. . Robusta kualitas tinggi biasanya
digunakan dalam beberapa campuran espresso.
Kopi dapat
dinikmati dalam bentuk dingin dengan es atau lebih populer panas yang
dikonsumsi setelah makan atau saat makan atau diminum dengan campuran lain. Kopi
diseduh dengan cara yang bervariasi ada yang dengan menggunakan mencampur
beberapa bahan tambahan ke dalam larutan kopi, ada pula yang menggunakan
teknologi pengolah kopi untuk menghasilkan hasil larutan kopi yang pekat. Salah
satu contoh pengolahan kopi yaitu kopi espresso. Kopi ini merupakan kopi yang dikonsentrasikan (sangat
pekat) yang dibuat dengan menyemburkan air yang sangat panas, tapi tidak
mendidih, ke kopi di bawah tekanan tinggi.
1.2 Tujuan
1.
Menggambarkan tentang kopi espresso,
kandungan espresso dan sejarah kopi espresso
2. Memberikan
gambaran tentang cara pembuatan kopi espresso
3. Menggambarkan
tentang jenis-jenis minuman kopi berbahan dasar espresso
1.3 Ruang Lingkup Teori
Berisi tentang
definisi kopi espresso secara umum, kandungan espresso, sejarah espresso dan
cara pembuatan kopi espresso serta jenis-jenis minuman kopi yang berbahan dasar
espresso.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi kopi espresso
Kopi Espresso merupakan kopi yang sangat pekat
yang dibuat dengan cara menyemprotkan air yang sangat panas dengan tekanan
tinggi ke dalam kopi. Espresso asli biasanya diminum tanpa campuran pemanis
ataupun susu, dan disajikan dalam gelas kecil yang disebut dengan shot.
Kadar
kafein dalam espresso cukup tinggi. Kopi Espresso disajikan dalam jumlah yang
sedikit, 1 sampai 2 oz. Semprotan dari kopi press berasal dari 6,5 sampai 7,5
gram (sekitar 1 sendok makan) kopi bubuk halus. Espresso berasal dari Bahasa
Italia yang berarti express atau "cepat"
karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan. Secara teknis,
espresso diperoleh ketika 45 ml air disemburkan melewati 7 hingga 9 gr kopi
bubuk pada temperatur 90°C dengan tekanan 9
atmosfer.
Yang
membuat espresso berbeda dengan kopi biasa yaitu espresso memiliki konsistensi yang lebih tebal, lebih kuat, dan
lebih gelap dibandingkan dengan kopi biasa. Meskipun demikian kopi biasa
memiliki konsentrasi yang lebih tinggi kafein. Perbedaan terbesar antara keduanya adalah
bahwa espresso digunakan dalam sejumlah minuman kopi khusus. Espresso juga kimia
yang kompleks dan agak mudah menguap, dengan banyak komponen kimia dari
oksidasi cepat merendahkan atau kehilangan suhu. Hanya dengan melihat itu,
karakteristik yang paling membedakan adalah "crema". Crema adalah
busa coklat kemerahan yang mengapung di permukaan dan terdiri dari minyak
nabati, protein dan gula. Crema memiliki unsur-unsur dari kedua emulsi dan busa
koloid. Espresso juga kimia yang kompleks dan agak mudah menguap, dengan banyak
komponen kimia dari oksidasi cepat merendahkan atau kehilangan suhu. Hanya
dengan melihat itu, karakteristik yang paling membedakan adalah
"crema". Crema adalah busa coklat kemerahan yang mengapung di
permukaan dan terdiri dari minyak nabati, protein dan gula. Crema memiliki
unsur-unsur dari kedua emulsi dan busa koloid. Karena proses pembuatan bir
tekanan tinggi, espresso cenderung menjadi "ditembak" sangat sangat
terkonsentrasi kopi. Meskipun ada variasi yang signifikan dapat, pada basis
per-volume, espresso mengandung sekitar tiga kali kandungan kafein kopi diseduh
biasa. Dalam kebanyakan kasus, 1 shot espresso akan memiliki sekitar setengah
kafein kopi besar standar. Untuk alasan ini, telah menjadi bahan dasar untuk
minuman lainnya, seperti latte, cappuccino, macchiato dan mocha.
2.2 kandungan espresso
Di
dalam espresso terdapat lebih dari enam ratus komponen zat
kimia termasuk diantaranya gula,
kafein,
protein,
emulsi
dari minyak
kopi, koloid,
dan partikel
kopi dalam suspensi
dengan gelembung
gas
kecil. Pada setiap espresso terdapat suatu komponen yang disebut crema
yang merupakan busa keemasan yang terdiri dari minyak,
protein,
gula
yang mengambang di permukaan.
2.3 Sejarah espresso
Kata Espresso pertama kali dipergunakan pada tahun 1880, kala
itu mesin Espresso belum di temukan. Espresso berarti penyajian kopi
berdasarkan order, dengan kondisi bahwa kopi masih segar dalam bentuk biji yang
sudah dipanggang maksimal 2 minggu sebelum pemakaian dan di giling sebelum
dibrewing (dimasak) untuk kemudian disajikan, proses yang harus dilakukan untuk
menjaga cita rasa kopi sesungguhnya. Namun sayangnya proses seperti itu memakan
waktu yang lumayan lama, sehingga seringkali pelanggan merasa kesal jika harus
menunggu lama untuk mendapatkan secangkir kopi. Hal tersebut membuat para penemu
berusaha memecahkan permasalahan dengan menciptakan mesin pembuat kopi, dan
pada tahun 1896, ditemukanlah mesin pembuat kopi dengan metode Uap dan diklaim
mampu menghasilkan 3000 cangkir kopi dalam waktu satu jam. Namun sayangnya
penemuan tersebut mengecewakan karena cita rasa kopi yang dihasilkan jauh lebih
buruk daripada memasak kopi dengan cara lama yaitu di seduh dengan air panas. Pada
tahun 1901, seorang penemu dari Italia Luigi Bezzera menciptakan sebuah mesin
Espresso metode Uap yang praktis dan mampu menjaga suhu 90-96°C sebagai syarat
temperatur yang tepat untuk mendapatkan citarasa kopi yang sempurna. Mesin
tersebut memiliki bagian yang bernama PortaFilter dengan kegunaan sebagai
filter kopi giling yang ditancapkan pada bagian yang bernama Head. Sedangkan
proses pemasakannya sendiri terjadi di sebuah tempat yang bernama Grouphead
dengan tekanan uap air yang mencapai temperatur 90-96°C. Penemuan mesin
Espresso ini mendorong revolusi besar besaran pada industri kopi, dan kemudian
diciptakan mesin Grinder (giling) yang praktis dan menjadi syarat untuk
mempersingkat produksi bagi industri penyajian kopi. Teknologi semakin
berkembang sehingga tidah hanya temperatur pemasakan saja yang di stabilkan
namun juga daya tekan Uap perlu juga distabilkan pada titik 8-9 Bar (120 – 135
PSI) sehingga bubuk kopi yang dipergunakan jauh lebih sedikit daripada metode
lama, namun tetap menghasilkan cita rasa kopi yang sempurna dan menghasilkan
lapisan lembut diatasnya yang disebut Crema. Creama terjadi berkat proses brewing
kopi dengan temperatur dan tekanan yang tepat, berfungsi mengikat atau
menghalangi aroma kopi agar tidak menghambur keluar dari cangkir.
2.4 Cara pembuatan espresso
a. Bahan
:
1. Biji
kopi segar
2. Air
mineral
b.
Alat :
1. Coffee grinder
2. Portafilter
3. Manual atau semi-automatic coffee machine
4. Coffee mug
2. Portafilter
3. Manual atau semi-automatic coffee machine
4. Coffee mug
c. Cara
membuat :
1. Pilih
jenis biji kopi yang kamu suka, baik itu house blend atau single
origin (Toraja, Aceh Gayo, Wamena, etc). Untuk membuat espresso gunakan
biji kopi segar, bukan dalam bentuk bubuk, supaya rasa seduhan kopinya
maksimal. Ada cara yang bisa dipakai untuk mengetahui biji kopi segar atau tidak.
lihat roasted date-nya (semakin baru semakin segar, dan paling bagus
adalah biji kopi yang berumur 7-10 hari setelah tanggal roasting).
2. Usahakan cari
biji kopi yang berkualitas. Rasa kopi yang kita buat akan jauh lebih
enak jika kita tahu biji kopi itu di-roasting untuk metode seduh yang seperti
apa. Kalau biji kopi diseduh dengan metode yang pas, maka rasa yang keluar juga
akan lebih enak.
3. Siapkan
air mineral yang akan digunakan. Jika ingin hasilnya betul-betul
maksimal, gunakan filter air agar mendapatkan air dengan kandungan
mineral yang pas.
4. Tentukan
kehalusan bubuk kopi sebelum menggiling biji kopi yang akan diseduh ke
coffee grinder. Untuk espresso, giling biji
kopi dengan kehalusan yang mirip gula bubuk yang sangat halus.
5. Masukkan
biji kopi ke coffee grinder dan giling sesuai dengan
takaran dan kehalusan yang udah ditentukan sebelumnya.
Jumlah yang digunakan untuk segelas espresso berkisar antara
7-12 gr.
6. Siapkan
portafilter. Ingat, portafilter harus dalam
keadaan hangat dan bersih sebelum digunakan.
7. Taruh
biji kopi yang sudah digiling ke portafilter.
8. Lakukan
tamping (meratakan kopi di portafilter).
Ini untuk memastikan permukaan bubuk kopi padat dan rata.
9. Bilas
grouphead (bagian yang mengeluarkan cairan espresso)
sebelum proses penyeduhan atau ekstraksi kopi dilakukan.
10.
Pastikan suhu air sudah sesuai dengan keinginan. Suhu air yang
digunakan untuk espresso umumnya berkisar 90-96 C. Air yang digunakan
untuk segelas espresso berkisar antara 25-35 gr.
11. Pastikan
coffee mug sudah dipanaskan terlebih dahulu, lalu lakukan
ekstraksi selama dan sebanyak yang kamu, nggak harus selalu 20-30
detik untuk 30 ml espresso. Kalau waktu ekstraksi terlalu cepat
(<20 detik) maka rasa yang muncul biasanya asam nggak enak. Jika ini
terjadi, cobalah untuk menghaluskan bubuk kopi. jika ekstraksi lebih dari 30
detik, bisanya rasa yang muncul adalah rasa pahit. Karena itu, coba tingkat kehalusan
bubuk kopi dibuat lebih kasar. Yang terpenting adalah rasa yang keluar sesuai
dengan selera kamu. Jadi, tingkat kehalusan bubuk kopi, waktu penyeduhan, dan
volume yang digunakan semuanya sebenarnya tergantung dari selera masing-masing.
12. Espresso
yang keluar hasilnya terdiri dari crema di lapisan atasnya
dan kopi cair di bagian bawahnya.
2.5 Minuman berbahan dasar espresso
Ada
beberapa macam minuman berbahan dasar espresso, dengan campuran-campuran yang
lain nya :
1. Caffe
Latte
Café latte adalah
campuran antara espresso dan susu cair dengan perbandingan 1:2. Jadi 1/3
bagiannya adalah kopi, sedangkan 2/3 bagiannya adalah susu cair.
2. Caffe
mocha
Moka adalah salah
satu varietas kopi tertua di dunia dan merupakan salah satu jenis kopi pertama
yang dipasarkan dan dinikmati oleh orang Eropa. Sebagian orang menyebut moka
sebagai kopi coklat atau kopi dan coklat. Cokelat yang dicampur dalam minuman
ini juga dapat bervariasi. Beberapa moka menggunakan coklat sirup sementara
yang lain menggunakan coklat bubuk. Cokelat yang digunakan pun dapat berupa
cokelat putih atau cokelat yang hitam. Kadang-kadang minuman moka atasnya
disemprot dengan whipped cream.
3. Cappuccino
Cappuccino adalah
sajian kopi khas Italia yang biasanya diminum pagi hari. Cappuccino
terdiri dari espresso, susu cair dan busa susu di atasnya. Busa susu ini
bentuknya menyerupai cap/topi sehingga disebut Cappuccino. cappucino yang tepat
adalah sepertiga espresso, sepertiga susu yang dikukus, dan sepertiga busa
susu.
4. Espresso
Con Panna
Espresso Con Panna
adalah espresso dengan whipped cream diatasnya.
5. Caffe
Macchiato
Caffe Macchiato
adalah kopi espresso yang ditambahkan dengan sedikit (1 tea spoon) foam dan
disajikan dengan demitasse cup yaitu hangat dan dingin.
6. Caffe
Americano atau Americano
Caffe Americano atau Americano adalah sajian
kopi yang dibuat dengan cara menambahkan air panas pada espresso,
sehingga kekuatannya mirip tapi rasanya agak beda. Kekuatan Americano
bervariasi, bergantung pada jumlah porsi espresso dan air yang
ditambahkan.
7. Flat
white
Flat white adalah
kopi espresso yang di campur dengan susu panas biasa tanpa busa.
8.
Caffe breve
Caffe breve adalah minuman espresso berbasis susu menggunakan dikukus setengah-setengah (campuran
50:50 susu dan krim), bukan susu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kopi
Espresso merupakan kopi yang sangat pekat yang dibuat dengan cara menyemprotkan
air yang sangat panas dengan tekanan tinggi ke dalam kopi. Espresso adalah kopi
yang menjadi bahan utama beberapa kopi lainnya. Kopi espresso dibuat dengan
cara menekan air panas ke bubuk kopi yang di letakkan di atas saringan halus.
Air kopi yang mengalir dari saringan inilah yang biasanya di sebut sebagai kopi
espresso. Espresso berasal dari Bahasa
Italia yang berarti express atau "cepat" karena dibuat
untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan. Kopi espresso di tandai dengan
adanya lapisan krim tipis berwarna kuning kecoklatan di permukaan kopi. Di
dalam espresso terdapat lebih dari enam ratus komponen zat kimia
termasuk diantaranya gula,
kafein, protein, emulsi dari minyak kopi, koloid, dan partikel kopi
dalam suspensi
dengan gelembung gas kecil. Secara teknis,
espresso diperoleh ketika 45 ml air disemburkan melewati 7 hingga 9 gr kopi
bubuk pada temperatur
90°C dengan tekanan 9 atmosfer. Aroma kopi pada secangkir espresso sangat kuat
dan harum. Karena pekat, espresso cenderung lebih kental dan lembut. Rasa dari
espresso yaitu pahit namun akan meninggalkan kesan manis di mulut. Espresso telah
menjadi bahan dasar untuk minuman kopi lainnya, seperti latte, cappuccino,
macchiato,mocha, espresso con panna, americano, flat white, dan caffe breve.
Gan, sumber tulisan tentang sejarah espresso darimana ya? ane mau copas nih. Plis email ke pranahadisurya@gmail.com Tengkyu Gan
BalasHapus