Untukmu
yang tak pernah terlewati dari sorotan mataku,
Aku menulis ini ketika
bayangmu tiba-tiba berserakan di otakku. Dan aku masih tak mengerti dengan hal
yang aku lewati beberapa hari ini. Taukah kamu ada perasaan bahagia yang aku
rasakan ketika sosokmu ada di depanku, ketika aku mempunyai kesempatan untuk bisa
menatapmu dari dekat. Entahlah, mungkin aku mulai mengagumi sosokmu atau lebih
dari sekedar itu. Taukah kamu bahwa ada seseorang yang dengan lugu
memperhatikan gerak-gerikmu, seseorang yang diam-diam menyimpan guratan wajahmu
dalam ingatan, meski kamu tak sadar sedang diperhatikan. Kamu seperti magnet,
nyatanya kamu berhasil menarik semua perhatianku, hanya utuk seseorang
sepertimu. Aku terus menatapmu dengan diam-diam, hingga aku tk bisa berhenti
tersenyum. Aku terlalu penasaran dengan segala tingkah laku dan karaktermu.
Untukmu,
pemilik senyum manis dan tatapan melankolik,
Aku mengagumi mu
melebihi dari yang kamu tau, meski kamu tak akan pernah tau. Beginilah caraku
mengagumimu dalam diam. Diam-diam memperhatikan tingkah-tingkahmu yang lugu,
memperhatikan caramu tertawa di dunia yang kau ciptakan sendiri, memperhatikan
caramu menyanyi-nyanyi sendiri dalam gumaman-mu. Bagiku berbicara denganmu
adalah hal terindah yang ku rasakan, menghafalkan suaramu yang selalu aku
nantikan untukku dengar, hingga aku mulai terbiasa kenal dengan suaramu.
Seringkali aku melihatmu suka memangku dagu hingga saat itu juga aku tau itu
ciri khas mu dalam menghadapi kebosanan, mungkin.
Untukmu
yang mungkin telah lupa dengan namaku,
Kamu berbeda, kamu
terlalu sibuk dengan dunia mu sendiri duniamu yang ingin ku telusuri
keindahannya, dan aku berada didalam dunia berbeda. Kamu beda, kamu tak banyak
tingkah seperti yang lain, kamu cukup mengunci mulutmu untuk al yang sekiranya
tidak perlu. Terlihat dari penampilanmu, sepertinya kamu penyuka warna merah
dan hitam ya?
Aku seringkali
memperhatikan caramu menatap layar handphone yang sering kamu genggam.
Terkadang kamu menatap benda itu dengan tersenyum sendiri. Apakah duniamu itu
sugguh menyenangkan? Seperti hebatnya club liverpool yang kamu senangi.
Lalu, aku mengerti
penyebab dari senyuman mu itu. Aku mengerti kamu telah mencintai dan dicintai
seseorang. Seseorang yang kau anggap penting dan spesial. Lalu terlihat bahwa
kamu sangat setia terhadapnya. Dia adalah seseorang yang beruntung. Beruntung
bisa mendengarkan dan merasakan kebahagiaan serta keluh kesahmu. Dia sangat
beruntung bisa menyentuhmu, mendengarkan suara mu, memperhatikan dengan dekat.
Untukmu
yang mungkin tidak akan membaca tulisan ini,
Mungkin kamu tak pernah
membaca tulisan ini atau mungkin ada keajaiban jika kamu sempat membacanya.
Mungkin kamu akan tertawa membaca tulisan ini, mungkin kamu menganggapku
sebagai orang tolol dan absurd. Tapi memang ini kebodohanku. Aku begitu tergoda
oleh pesonamu yang menyilaukan mata. Tapi, aku tetaplah aku yang hanya berani
memperhatikanmu diam-diam. Walaupun aku seringkali bersinggungan dengan tatapan
matamu, namun aku hanya ingin kamu melihat mataku dan membaca isyarat dimataku,
diotakku ada kamu yang berotasi disitu. Hey kamu? Salahkah jika sosokmu ku
rindukan diam-diam. Aku tak minta banyak hal, aku hanya ingin merasakan
kehadiranmu dalam semestaku.
Lalu waktu pun terus
berlanjut, dan aku sadar. Ini bukan cinta, aku yakin itu. Hanya ketertarikan
sesaat yang tak mampu dijelaskan secara logis. Langkahku terseret terlalu jauh
darimu. Hingga aku hanya mampu menatap punggung mu yang berlalu dari pandangan
mataku. Hingga pada saat nya nanti wajahmu benar-benar hilang dari ingatan.
Maafkan aku karena aku
ingin terus mengikuti bayang-bayangmu, maafkan aku karena dengan lancang
menulis ini untukmu.
Dari pemuja rahasia-mu
yang ingin lebih dari
sekedar pengagum-mu :’)